Thanks for VISIT, "Persahabatan sama seperti pasang surut laut, ada kalanya kita memberi dan ada kalanya menerima". Original posted By aA' iQbal

Senin, 11 Juli 2011

Menuntut Ilmu Tak Kenal Henti

Pak kuswo adalah mahasiswa jurusan Komunikasi di Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka, Bogor. Meski sudah berusia 67 tahun, semangat belajarnya tidak pernah berhenti. Ia baru saja mendapatkan dua gelar S1 dari Universitas Terbuka untuk jurusan Manajemen dan Administrasi Niaga.

Kuswo menuturkan bahwa banyak hal yang melatarbelakangi niatnya untuk terus belajar meskipun dia sudah memasuki usia lanjut. Pertama, dia ingin membuktikan bahwa pendapat banyak orang keliru bahwa mereka yang sudah tua sulit untuk menangkap pelajaran karena cenderung cepat lupa atau pikun.

"Saya justru ingin membuktikan bahwa dengan terus belajar meski orang tersebut sudah tua, dia tidak pikun. Saya sudah tua, tapi semangat saya untuk belajar masih ada," katanya.

Alasan kedua, karena kesempatan masih ada untuk kuliah di UT dan biaya kuliahnya terjangkau. Alasan lain juga karena faktor lingkungan. Pak Kuswo mengaku saudara-saudara kandungnya yang berjumlah 14 orang, semuanya sukses dalam bidang pendidikan.

"Tiga saudara kandung saya bergelar profesor. Itulah yang memacu saya untuk terus belajar dan memberikan contoh bagi keponakan-keponakan saya," lanjutnya.

Meski membantu saudaranya yang bekerja di bidang kesehatan, Pak Kuswo masih meluangkan waktu untuk belajar. Dia tidak menerapkan waktu yang ketat dalam belajar. Kapan dan di mana saja, jika ia mau belajar, ia tak segan melakukannya. Bahkan di dalam bus, dia tak jarang melapisi modulnya dengan koran. Orang-orang mengira Pak Kuswo sedang membaca koran, padahal dia sedang membaca modul kuiahnya.

Hanya masalah biaya mahal dan waktu tak fleksibel saja yang menyebabkan Pak Kuswo tidak mengambil kuliah di pascasarjana (S2).

Kuliah pertama yang ia ikuti  di UT pada 1995 adalah jurusan Manajemen. Merasa jurusan manajemen yang dipelajarinya terlalu luas, Pak Kuswo pun mengambil jurusan Administrasi Niaga yang menurutnya masih ada kaitan dengan manajemen.

Tidak puas dengan administrasi niaga, dia pun terus menambah wawasannya dengan mengambil jurusan Komunikasi. Alasannya sangat sederhana, dia ingin mengetahui lebih jauh soal politik dan komunikasi.

"Gelar yang sudah saya raih tidak saya pakai untuk pamer, tetapi itu merupakan investasi dan untuk menambah wawasan pengetahuan saya saja," katanya.

Meski demikian, ia juga menghadapi beberapa kesulitan jika harus berurusan dengan internet. Oleh sebab itu, Kuswo lebih senang memilih metode belajar yang sifatnya konvensional dengan berpedoman pada modul pembelajaran, televisi, koran, dan diskusi dengan teman.

Setelah menyelesaikan kuliah di jurusan Komunikasi, Pak Kuswo mengaku belum memiliki rencana apa pun. Namun, baginya pengetahuan merupakan investasi yang tak ternilai harganya.

"Awal dari pengetahuan adalah menemukan sesuatu yang tidak kita mengerti." ~Frank Herbert (penulis Amerika Serikat)

Original Posted by iQbal
sumber : buku 101 kisah inspiratif 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar